Kota Bima, Timurheadlinenews_
Pengelolaan dana covid di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Paruga Kota Bima diduga Bermasalah. Selain pembagiannya tidak merata juga pembagian tugas tenaga medis untuk penanganan pasien covid tidak transparan oleh kepala PKM setempat.
Informasi yang dihimpun wartawan, diduga Kepala PKM, sengaja membuatkan SK covid pada saat mau laporan pencairan saja, sehingga memunculkan nama nama dalam SK yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. “Ada ketimpangan dalam pembagian, yang betul betul kerja dapat sedikit dari pembagian itu, sementara ada yang lain mendapat bagian besar,” beber sumber kepada media ini Sabtu (21/8).
Informasi lain, diduga Kepala PKM mengatur sepihak cara pembagian, dimana setiap pembuatan rekening petugas penanganan covid sesuai dengan keinginan dia saja, tanpa melihat tenaga medis yang benar benar bekerja.
Anehnya lagi menurut sumber itu, setiap uang masuk rekening petugas covid akan diminta kembali, dengan alasan untuk dibagikan ke petugas secara merata di PKM tersebut. “Ini alasan yang dibuat, padahal hal itu seharusnya tidak boleh dilakukan, tidak sesuai dengan aturan,” ungkapnya.
Kepala PKM Paruga, Rita Astuti, S.Kep, Nrs, dikonfirmasi via seluler Sabtu (21/8) membantah semua tudingan tersebut, ia mengaku semua yang dilakukan sudah sesuai aturan, adapun uang covid yang dimaksud, ia mengaku masuk langsung ke rekening (by rekening) masing-masing petugas tanpa diganggu.
Anehnya lagi, di lain sisi Rita mengakui jika dana dibagi merata kepada seluruh pegawai, bahkan dia juga mengaku satpam atau satpam juga mendapat pembagian. “Bahkan petugas Satpam juga kita kasih,” akunya via seluler.
Pengakuan kepala PKM tersebut menguatkan fakta bahwa uang yang masuk rekening petugas ditarik kembali untuk dibagi bersama, padahal aturannya tidak boleh karena yang berhak adalah mereka yang memiliki rekening.
Sementara kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Drs. Azhari, MSi, hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi, dihubungi via seluler tidak ada jawaban. (tim)