Kepala SMAN 1 Kobi: Kreativitas Siswa Dibangun Melalui Sekolah Penggerak

Kota Bima, Timurheadlinenews_

Sejak ditetapkan sebagai salah satu sekolah penggerak tahun 2021, SMAN 1 Kota Bima melakukan berbagai terobosan untuk kemajuan sekolah dan siswanya, salah satu item dalam enam pilar sekolah penggerak yakni, siswa keratif, menjadi dasar pengembangan kerativitas siswa di sekolah itu.

Kepala SMAN 1 Kota Bima, Dedi Rosadi, MPd, MSc, menyatakan, sejak enam bulan lalu sekolah yang dipimpinnnya merupakan satu satunya SMAN di Kota Bima yang mendapat kepercayaan sebagai sekolah penggerak, yakni sekolah yang mampu menghasilkan profil siswa yang berakhlak mulia, independent dan mandiri, punya kemampuan bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan punya rasa kebhinekaan dalam negara dan global.

Dari enam poin tersebut, kata Dedi, sudah empat poin yang dijalankan di sekolahnya, diantaranya dalam hal kreatifitas siswa, pihak sekolah menggelar kegiatan kuliner nusantara yang melibatkan guru dan warga di luar, siswa diperkenalkan dengan masakan khas Nusantara berikut cara pembuatannya.

Sedangkan untuk muatan lokal, sekolah mengundang khusus ahli obat tradsional bima agar mereka mengenal pembuatan obat yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat bima, jamu tradisonal Bima disebut obat pakombopai piri. “Semua Kita perkenalkan, bahkan para guru jarang mengetahui bagaimana cara membuatnya, sekarang Kita telah mengenalkan obat dan cara membuatnya kepada siswa,” katanya Selasa 30 November 2021.

Ia Menjelaskan, selain kreativitas siswa, sekolah penggerak adalah sekolah yang memiliki kepala sekolah yang tak hanya bisa mengatur operasional suatu sekolah, melainkan juga bisa mengerti proses pembelajaran siswa dan menjadi mentor untuk guru-guru di sekolah. “Baru baru ini Kita melakukan zoom meeting dengan pelatih ahli, mereka rencananya akan berkunjung ke kota Bima untuk melakukan luring (luar jaringan) di sekolah Kita,” ujarnya.

BACA JUGA:  Hujan, Reses Dewan di Rabangodu Selatan Digelar Sederhana

Di sekolah itu kata Dedi, sudah tersedia 360 I pad sebagai bahan pembelajaran siswa, fasilitas yang disediakan lengkap, namun yang menjadi kendala kata dia, adalah jaringan yang sering putus, bukan tidak ada kuata atau tidak kuat jaringan, sekolah tersebut bahkan membuat 9 titik koneksi wifi untuk memudahkan para siswa mengakses jaringan. “Persoalan bukan tidak ada kuata atau kekuatan signal, akan tetapi kendalanya sering mati listrik,” bebernya.

Kasek terlihat muda dan energik ini mengungkapkan poin penting dari sekolah penggerak yang harus dipahami bersama adalah sekolah penggerak memiliki guru yang mengerti bahwa setiap anak berbeda dan memiliki cara pengajaran yang berbeda. “Sehingga ia mengajar pada level yang tepat untuk anak itu dan yang pas anak itu. Itu ciri-ciri guru penggerak,  Siswa disiapkan dengan segala kondisi ke depannya, dan mereka mampu menyesuaikan dengan segala keadaan, dan tantangan zaman  (01)