Kota Bima, Timurheadlinenews_
Setelah diterjang angin besar yang menumbangkan pohon mangga dan menimpa atap beberapa bulan lalu, kondisi kantor Lurah Rabangodu Selatan Kota Bima hingga saat ini sangat memprihatinkan. Atapnya hancur belum dinenahi.
Pantauan wartawan, bangunan kantor bagian barat atapnya hancur, padahal sejak dibangun masa pemerintahan Almarhum HM Nur A Latif kantor tersebut sempat diikutkan menjadi salah satu peserta lomba dan mendapat juara, namun sejak dibangun hingga saat ini belum pernah direhab.
Selain karena ditimpa pohon mangga, di beberapa bagian memang sudah terlihat kumuh dan tua, genteng dan atapnya lapuk, bahkan tidak sedap dipandang. “Kantor ini merupakan kebangaan warga setelah pemekaran dua Rabangodu, sangat disayangkan jika tidak segera direhab,” ujar Nur salah seorang warga Rabangodu Selatan.
Nur menyatakan, seharusnya pemerintah melihat kembali kondisi kantor sejak dibangun belasan tahun silam, karena kantor lurah sebagai bentuk pelayanan bagi masyarakat paling mendasar di tataran bawah. *Apalagi ini letaknya di depan jalan besar dan selalu dilihat masyarakat, jadi kesannya tidak bagus,” ujarnya kepada media ini Jumat (20/8).
Bukan saja bagian depan, kondisi plafon aula kantor juga suda tua dan ada kebocoran di bagian atap, sehingga ketika saat pertemuan warga pada musim hujan terlihat ada air menggenang.”Seharusnya pemerintah memperhatikan untuk segera dibenahi,” ujarnya lagi.
Lurah Rabangodu Selatan, Husni, yang dikonfirmasi soal itu mengakui ada kerusakan pada bagian atap kantor, itu terjadi saat badai dan hujan yang menumbangkan pohon mangga besar di depan kantor beberapa bulan lalu. “Pohon mangga tumbang dan menimpa atap, untung saja saat itu kejadian sore hari dan pegawai sudah pulang,” katanya.
Namun diakui Lurah, ia sudah mengusulkan untuk pembenahan secara keseluruhan ke bagian pemerintahan, dan Alhamdulillah sudah disetujui direhab tahun 2022. “Karena kerusakan parah itu terjadi tahun ini sedangkan penganggarannya sudah tidak bisa untuk tahun ini karena sudah lewat pembahasan,” jelasnya.
Ia menilai perhatian warga untuk pelayanan kantor Lurah hingga melihat kondisi kantor merupakan tanda cinta warga kepada pemerintah kelurahan, ia tidak mempermasalahkan jika ada yang mengritisi kondisi bangunan pelayanan. “Saya rasa perhatian warga atas kondisi kantor rusak bentuk kepedulian,” ujarnya.
Diakuinya, kendati Kondisi kantor seperi itu tidak menghalangi pelayanan kepada masyarakat, ia dan jajarannya selalu berupaya untuk memberikan kenyamanan kepada warga ketika berurusan di kantor lurah. “Kita selalu menghimbau pegawai agar melayani masyarakat dengan baik, karena itulah tugas sebenarnya, sesuai dengan komitmen pak walikota untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Kantor Lurah Rabangodu Selatan dibangun saat pemerintahan HM Nur A Latif sejak dimekarkan menjadi Kelurahan Rabangodu Utara dan Selatan sempat beberapa kali ikut dalam kegiatan lomba tingkat kelurahan dan mendapat juara tingkat kota, sejak itu menjadi kebanggaan warga, namun Kondisi kantor yang belum pernah direhab sampai sekarang membuat pandangan atas kantor tersebut tidak sedap dipandang mata.(tim)