Bima, Timurheadlinenews_
Jalan yang menuju salah satu Kecamatan di bagian Selatan Kabupten Bima yakni Kecamatan Parado rusak parah. Jalan yang menghubungkan tidak kurang 5 Desa tersebut nyaris tak bisa dilewati disebabkan kondisinya banyak kubangan, bahkan di salah satu arealnya nyaris putus disebabkan longsor.
Pantauan media ini, Kamis 6 Juni 2024 terlihat kondisi jalan yang banyak lubang yang cukup lebar di sepanjng sekitar 7,5 KM digenangi air. “Warga kesulitan melawati jalan apalagi saat hujan, padahal ini adalah satu satunya jalan yang menghubungkan Kecamatan Parado dengan wilayah lainnya di Kabupaten Bima,” kata Hamudin seorang warga Desa Rato di kecamatan tesebut.
Di Parado terdapat 5 Desa, yakni Desa Wane, Desa Rato, Desa Kanca, Desa Kuta dan paling ujung Selatan langsung dengan laut Selatan Desa Lere. Jalan rusak dibiarkan sejak beberapa tahun lalu, yang membentang dari DAM Pela hingga memasuki Desa Wane. Bahkan di jalan Utama Desa Wane juga kondisinya sama.
Rusaknya kondisi jalan tersebut diduga disebabkan air gunung yang turun dari gunung setiap musim hujan tiba, diperparah lagi tidak adanya saluran air di sisi jalan, akibatnya air deras kerap kali membongkar aspal dan menyebabkan tanah longsor di sisi jalan yang menjorok ke dalam DAM Pela Parado.
Selain itu, pembabatan pohon gunung yang masiv juga diduga telah menyebabkan air hujan mengalir deras melewati jalan di sekitarnya dan telah membuat jalan banyak yang longsor. “Kita tidak tahu sampai kapan jalan ini bisa diperbaiki, Kita selalu kuatir melewatinya, apa lagi saat musim hujan, jangan jangan terjadi longsor pas dilewati,” katanya.
Kecamatan Parado termasuk dataran wilayah tinggi di bagian selatan Kabupaten Bima, wilayah ini berbatasan dengan laut di bagian selatannya, di bagian barat diselimuti gunung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Dompu. Akses satu satunya untuk menuju wilayah ini adalah melalui jalan penghubung dari utara dari Kecamatan Monta Kabupaten Bima. “Jika jalan ini rusak atau terputus maka akses keluar wilayah tidak bisa dilakukan menggunakan kendaraan,” jelas warga.(tim)