Kota Bima, Timurheadlinenews._
Walikota Bima, H Muhammad Lutfi, SE, Selasa 26 Oktober 2021 bersilaturahmi dengan masyarakat Kelurahan Penaraga. Dalam kunjungan itu Walikota memberikan bantuan berupa satu set soundsystem lengkap untuk kegiatan Pemakaman yang diterima langsung oleh tokoh masyarakat Penaraga Drs. Mansur Dahlan. Bantuan itu akan disimpan di masjid Nurul Mubin yang bersebelahan dengan pemakaman umum Penaraga.
Walikota menyatakan, alat itu merupakan bantuan program pemberdayaan, hampir semua organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Bima memiliki program pemberdayaan, termasuk salah satunya bantuan soundsystem untuk kegiatan pemakaman warga tersebut. “Dalam keadaan terbatas seperti saat ini Kita lebih fokus pada pemberdayaan, Saya perintahkan semua OPD untuk selalu memperhatikan hal ini, harus ada ppogram pemberdayaannya,” ujarnya.
Meski dianggap tidak populis, kebijakan seperti itu dimaksudkan untuk menyentuh langsung kebutuhan masyarakat tingkat bawah. “Kita tidak banyak membangun fisik, karena keadaan yang mengharuskan Kita merevocusing pembiayaan untuk penanganan covid,” paparnya.
Diakuinya, sejak tahun 2020 fokus pembiayaan pemerintah adalah soal covid, mengakibatkan pembangunan fisik seolah tidak terlihat, namun dengan anggaran terbatas tersebut pemerintah berupaya dan mampu untuk terus membangun yang langsung dirasakan masyarakat. “Kita juga tidak akan memprogramkan pembangunan jalan baru di daerah pegunungan untuk menjaga agar hutan tidak mudah dirambah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, walikota juga mengajak para ketua RT untuk selalu memperhatikan keadaan lingkungan sekitar dengan menfaatkan aplikasi elapor yang telah tersedia oleh Dinas Komoinfo, semisal gang rusak, parit yang tersumbat apapun yang ada di sekitar berkaitan dengan kebutuhan masyarakat secara umum diminta untuk melaporkan melalui aplikasi yang telah tersedia. Bahkan Walikota membuka ruang secara pribadi jika memang tidak ditindaklanjuti oleh OPD dan akan menindak pimpinan OPD yang dianggap tidak bekerja. “Bila perlu Kita akan pecat dan ganti kepalanya kalau memamng dianggaap tidak mampu merespon apa yang dilaporkan warga tersebut,” tegasnya. Di sisi lain Walikota menyoal beberapa titik mata air yang telah berkurang akibat tidak ada lagi pohon sebagai penyanggah, baik yang berada di gunung maupun di lingkungan pemukiman, dari 120 titik mata air yang tersebar di seluruh Kota Bima yang tersisa hanya 70 titik. “Jika Kita tidak menjaganya sejak sekarang, sudah pasti kita akan mengalami kesulitan air, Saya minta masyarakat tidak sembarangan menebang pohon, agar mata air kita tetap terjaga,” ujarnya.(tim)