Pemkot Belum Maksimal Dukung Sekolah Penggerak

Kota Bima, Timurheadlinenews_

Pemerintah Kota Bima dinilai setengah hati mendukung program sekolah penggerak yang disepakati bersama dengan pemerintah pusat. Hal ini terlihat belum adanya dukungan fasilitas apapun dari pemkot untuk program tersebut.

Kepala SDN 05 Kota Bima, Suhardi, SPd, MPd, menyatakan, sejak diluncurkan sekolah penggerak atas Momerandum of Understanding (MOU) dengan pemerintah pusat, belum terlihat anggaran yang memihak ke program itu, diakui Suhardi yang juga ketua PGRI ini, kendati launching sekolah penggerak ada di tengah jalan, yakni telah melewati pengesahan APBD, namun setidaknya ada di APBD perubahan. “Kita sangat berharap dukungan itu, intervensi Dikbud juga minimal perangkat multimedia” ujar Suhardi, Rabu 1 September 2021.

Saat ini, pihaknya sudah menerima bahan belajar (Babel) sekolah penggerak dari pusat berupa buku dan  panduan platform digitalisasi, meski  fisiknya  belum ada. “Untuk  saat ini kita gunakan perangkat yang ada dulu,” ujarnya.

Menurut dia, sesuai MOU dengan pemerintah pusat, daerah harus mendukung dengan support anggaran, akan tetapi hingga saat ini belum terlihat adanya intervensi soal itu. “Saat ini tengah dibahas anggaran 2022,Kita Harap ada suppor di sana, keberhasilan sekolah penggerak sangat tergantung dari dukungan itu,” kata dia.

Ada enam poin penting dalam sekolah penggerak yang termaktub dalam tujuan, atau profil pelajar pancasila. Pertama, beriman bertaqwa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, bernalar kritis, mandiri dan kreatif. “Untuk pencapaian tersebut sekolah penggerak memiliki kurikulum khusus yang berbeda dengan sekolah lain,” ujarnya.

Dijelaskannya, dalam program tersebut difokuskan pada disiplin, dulu di KTSP siswa 100 persen di dalam kelas, namun dalan kurikulum penggerak 75 persen di dalam dan 25 persen di luar kelas, semua harus aktif sesuai dengan petunjuk yang diinginkan dalam kurikulum khusus. “Sementara para guru yang lolos aktif mengikuti zoom bersama dengan sekolah penggerak lain di seluruh Indonesia,” katanya.

BACA JUGA:  Lilitan Hutang LD kian Panjang, 510 Juta tak Dikembalikan, Korban Laporkan Penipuan ke Polisi

Di sisi lain Ia menceritakan, sekolah yang dipimpinnya saat ini telah melangsungkan tatap muka terbatas sejak dua bulan lalu, yakni dalam satu hari dibagi dua ship pagi dan siang, dan ada tiga siswa yang masih belajar online karena orangtuanya kuatir. Hingga kini tidak ada siswa yang dilaporkan terpapar covid, namun pihaknya masih menerapkan protokol kesehatan bagi siswa maupun guru.(tim).