Saat Pandemi, SMPN 9 Kobi Optimalkan KBM Luring Perwilayah

Kota Bima, Timurheadlinenews_

Di Masa Pandemi covid 19 sekarang ini sejumlah sekolah kesulitan dalam proses belajar mengajar (KBM) lantaran diharuskan menggunakan system dalam jaringan (daring). Sekolah kesulitan karena siswa yang memiliki fasilitas handphone (HP) android tidak banyak.

Seperti halnya yang dialami siswa SMPN 9 Kota Bima, hanya sekitar 30 persen siswa yang memiliki HP android sebagai penunjang pembelajaran daring, selebihnya siswa meminjam milik orang lain atau orangtuanya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Kepala sekolah (kasek) SMPN 10 Kota Bima, M Natsir, SPd, MPd, menyatakan, pihaknya berupaya melakukan terobosan dengan system luring atau di luar jaringan dalam system pembelajaran bagi siswa, dimana guru diwajibkan mendatangi salah satu rumah siswa dan menerapkan KBM Bersama dengan siswa yang berada di lokasi berdekatan atau bisa dikatakan system zona wilayah berdekatan.

Menurut Natsir, siswa dan guru yang menggelar KBM luring tetap harus menjaga protokol kesehatan dalam penerapannya,  artinya tidak banyak siswa dan terbatas beberapa orang saja secara bergiliran. “Karena sekarang ini tidak diperbolehkan Tapmu di sekolah, sedangkan siswa tidak banyak memiliki android, maka Kita lakukan Luring, dan Kita tetap patuh dengan protokol kesehatan dengan jaga jarak dan menggunakan masker,” ujarnya saat ditemui di sekolah setempat Sabtu.

Ia mengakui para guru yang ditugaskan untuk melakukan luring memiliki tanggungjawab terhadap kondisi siswa dalam menghadapi masa sulit saat pandemi sekarang ini. Mereka secara sukarela mendatangi rumah siswa di kampung dan melaksanakan KBM sederhana untuk menutupi kekurangan ketika Tapmu di sekolah tidak diperbolehkan lagi.

Kendati tidak ada kasus  corona di sekolah tersebut, namun pihaknya sebelum ini tetap berhati hati melaksanakan KBM dan tetap mengikuti prosedur serta protokol kesehatan sesuai anjuran, bahkan sekolah tempatnya itu sempat mendapat bantuan masker demi menjaga siswa agar terhindar dari virus corona. “Saat mengunjungi rumah siswa guru guru juga ikut sosialisasikan untuk menerapkan protokol kesehatan kepada siswa maupun orangtuanya,” ujarnya.(tim)