Kota Bima, Timurheadlinenews_
Walikota Bima H. Muhammad Lutfi mengatakan, secara nasional anggaran untuk pendidikan telah diatur dalam Undang-Undang sebesar 20 persen.
Namun Pemerintah Kota Bima menganggarkan 25 persen untuk Bidang Pendidikan. “Ini artinya pemerintah Kita menaruh harapan besar terhadap dunia pendidikan,” ujarnya saat lunching sekolah dan guru Penggerak di aula SMAN 1 Kota Bima, Jumat 3 September 2021.
Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam membangun dunia pendidikan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan membuat kerjasama meluncurkan sekolah penggerak. Yakni membentuk generasi yang memiliki kompetensi global dan insan yang berkarakter Pancasila dan berintegritas tinggi. “Guru adalah simbul moralitas, jadi guru penggerak ini harus bisa memberikan tauladan yang berkarakter. Baik karakter moral maupun karakter kinerja,” ujarnya.
Ia berharap guru terus merubah diri sesuai dengan perkembangan, terus belajar, sebab mereka menjadi penggerak bagi perubahan siswa.
Launching Sekolah Penggerak dihadiri Kepala Dinas Dikbid Kota Bima Drs. H. Supratman, M. Ap, Kepala Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bima dan Kota Bima Drs. Anwar, SH., M. Si, Asisten I Setda Kota Bima, Abdul Gawis, 9 Kepala Sekolah Penggerak, 9 Pengajar Praktik, dan beberapa Kepala Sekolah TK, SD, SMP dan SMA serta 54 orang Guru Penggerak Kota Bima. Acara juga di isi dengan testimoni salah satu Guru Penggerak berasal dari SDN 55 Dara Kota Bima Novi Puspitasari.
Walikota menyematkan lencana secara simbolis dan juga memberikan penghargaan kepada perwakilan Sekolah Penggerak angkatan 1 dan Guru Penggerak angkatan 3 Kota Bima sebanyak 6 orang.
Kegiatan Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak akan berlangsung selama 9 bulan, diharapkan mampu membawa visi misi bangsa yang berpancasilais sesuai tujuan sekolah pengerak, dan pada akhirnya mampu mendidik anak-anak didik dengan telah membentengi diri siswa dengan karakter kuat yang positif dan percaya diri.(tim)
