Kota Bima, Timurheadlinenews_
Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima mendukung pengembangan dua Inovasi Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN 22 Jatibaru. Lahirnya dua inovasi itu menandai langkah berani sekolah tersebut dalam mengubah wajah Pendidikan dengan membentuk lingkungan pendidikan yang lebih progresif dan inklusif, yakni sebuah transformasi Pendidikan yang betul betul berpihak kepada anak.
Kepala SDN 22 Jatibaru Kota Bima, Raodah, S. Pd., SD saat sosialisasi dua program inovasi di sekolah setempat yang dihadiri tim BRIDA Kota Bima dan orangtua siswa, Senin 6 Mei 2024, menjelaskan, ada dua inovasi yang telah digarap dan dikembangkan oleh pihaknya, yakni, “Inovasi Budaya Kasama Weki”, inovasi yang diperkenalkan itu tak hanya mengusung kegiatan harian dengan beragam program, tetapi juga menjangkau upaya-upaya pengembangan literasi numerasi, kebersihan, budaya ekologis, hingga kebiasaan makan sehat dan berbagi, serta pembiasaan ibadah shalat dan mengaji.
Kemudian berikutnya adalah “Inovasi Melawan Perundungan, Kekerasan Seksual pada Anak, dan Penyalahgunaan Narkoba”, inovasi tersebut adalah sebuah respons tangguh terhadap tantangan-tantangan yang mengintai masa depan anak-anak, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitarnya.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Inovasi (PPTI) BRIDA Kota Bima, Jainul Arifin. S. Sos., mengapresiasi apa yang dilakukan SDN 22 Jatibaru berkaitan dengan inovasi yang mereka ciptakan, ia menggarisbawahi pentingnya implementasi program literasi dan numerasi pada anak sebagai landasan bagi kemunculan ide kreatif dan inovatif di masa mendatang. “Selain itu urgensi peran orang tua dalam mencegah perundungan, yang harus dimulai sejak dari rumah,” ujarnya.
Jainul, menegaskan hadirnya inovasi di dunia pendidikan menjadikan sekolah bukan hanya sekadar lembaga pendidikan biasa diharapkan akan menjadi wadah mengembangan inovasi yang berdampak pada siswa merasa bangga, dan pendidikan menjadi lebih dari sekadar kelas dan pelajaran, tetapi sebuah perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.
Menurutnya, dukungan masyarakat, kolaborasi antar lembaga, dan semangat untuk menghadirkan perubahan adalah kunci utama dalam merangkul transformasi pendidikan. “Dan hari ini, SDN 22 Jatibaru Kota Bima telah menunjukkan bahwa semangat inovasi dan kepedulian terhadap masa depan anak-anak adalah kekuatan yang mampu mengubah dunia,” paparnya.
Ia mengajak semua pihak terus berkolaborasi mewujudkan masa depan pendidikan yang lebih cerah, inklusif, dan berpihak pada anak-anak. “Bersama, kita mampu menciptakan perubahan yang lebih besar,” pungkasnya.(tim)