Kota Bima, Timurheadlinenews_
Kota Bima adalah sebuah Kota kecil yang berada di bagian timur pulau Sumbawa bagian dari provinsi NTB, Kota seluas 107,9KM2 ini tumbuh dan berkembang sebagai pusat perdangangan dan bisnis, perkembangan Kota tak terlepas dari hubungan baik antar etnis sejak dahulu yang ikut ambil andil dalam perkembangan Kota. Hubungan baik antar etnis dalam kehidupan yang saling mengisi menghasilkan tatanan kehidupan Kota yang harmonis, selain etnis Bima yang merupakan suku asli, terhitung sekitar lebih dari 5 etnis pendatang yang mendiami serta membuka usaha di Kota Kecil tersebut.
Mereka duduk bersama saling menghargai satu sama lain, namun tetap dengan beragam budaya khas masing masing. Kota Bima seolah miniatur dari Indonesia dalam bingkai kebhinekaan yang sesungguhnya. “Beragam budaya saling mendukung membuat Kita kuat, dan saya ingin Kota Bima dijadikan miniature Indonesia yang sesungguhnya,” demikian diungkapkan Walikota BIma, H Muhammad Lutfi, SE, saat membuka acara Warna warni Kemerdekaan Kota Bima dalam Harmony In Diversity yang digelar di Lawata Beach, Sabu Malam (19/8/2023).
Menurut dia, Kota Bima memiliki sejarah panjang tentang suku yang mendiaminya, tidak serta merta semua bisa hidup rukun seperti saat ini, orang Bima sangat terbuka dan mampu beradaptasi dengan siapa saja membuat kehidupan yang sangat harmonis, demikian juga ketika orang Bima berada di luar daerahnya, mereka mampu beradpatasi dengan kultur yang ada di daerah lain, baik di Sumatra, jawa maupun Kalimantan dan Sulawesi. Bukti tersebut dapat dilihat dengan pakaian adat yang dikenakan oleh masyarakat Bima saat ini, baju bodong adalah bagian budaya dari Sulawesi selatan,
Dikatakannya, pakaian yang sangat mirip adalah bukti kulturisasi antar daerah, demikain juga dengan tari Lenggo yang merupakan tarian khas Bima, namun semua itu adalah bagian dari percampuran budaya asli dan budaya dari luar. “Pola Pikir dan Pola Tindak masyarakat Bima sangat menghargai keragaman, baik keragaman beragama maupun budaya, makanya di Kota Bima ini berbagai macam keragaman, dan ini merupakan kekayaan yang harus dirawat dan dijaga oleh Kita semua sebagai warisan budaya orang Bima,” bebernya.
Walikota H.M Lutfi menyatakan, sebagai orang Bima harus bangga dengan apa yang telah dicapai oleh orang orang yang terdahulu sejak masa kesultanan yang mampu merawat dan menjaga keragaman tersebut hingga saat ini, dan meminta agar tidak mencederai apa yang telah diupayakan tersebut agar masyarakat tumbuh dalam kehidupan yang tetap harmonis.
Lutfi juga menjelaskan hakikat kemerdekaan yang sesunguhnya bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi anak anak dan generasi sekarang ini, kemerdekaan itu sesungguhnya adalah melekat dalam diri yakni kehidupan saling menghargai, jika mencedarai orang lain maka itu bukan kemerdekaan, alias telah disalahartikan kemerdekaan itu sendiri. “Kalau dalam Islam ada yang namanya piagam madinah, dimana agama lain dihargai dan diperlakukan sama, memberikan kebebsan orang lain untuk bereksperesi tanpa mencedarai orang lain, jika bingkai ini dirawat dengan baik ini merupakan kekayaan yang luar biasa,” ujarnya.
Ia mengungkapkan dirinya selalu mengapresiasi kegiatan semacam itu, agar nilai nilai kebangsaan meresap di hati orang bima yang selalu menjaga keharmoinisan antar berbagai keragaman tersebut sebagai modal dalam membangun daerah.
Acara Warna warni Kemerdekaan Kota Bima yang diprakarsai oleh Dinas pariwisata Kota Bima, menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Muhammad Nasir, M.Pd, acara tersebut dihadiri lebih dari 9 Etnis dengan berbagai pertunjukan khas budaya masing masing, di antaranya Suku Minang, Suku Jawa, Sunda, Tionghoa, Flobamora, Makasar, Goa. Mereka hadir dengan berbagai budaya khas serta makanan khas mereka.
Acara akan berlangsung selama dua hari, yakni 19 hingga 20 Agustus Malam, dalam kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan festifal kopi Tambora, serta dirangkaikan dengan pemberian hadiah karya foto terbaik dan karya video terbaik.
Tidak ketinggalan, acara tersebut juga turut dihadiri Kapolres Kota dan Kabupaten Bima, Dandim 1608 dan sejumlah kepala OPD lingkup Kota Bima serta masyarakat.(tim)