Walikota Peringati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Bersama Warga Asakota di Melayu

Kota Bima, Timurheadlinenews_

Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE memeringati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah/2023 Masehi bersama warga Kecamatan Asakota, Selasa malam, 14 Februari 2023 yang dipusatkan di Masjid Salahuddin Kelurahan Melayu.

Walikota didampingi Staf Ahli, asisten 1, Kabag Kesra, Kabag Prokopim Setda Kota Bima, Camat, dan lurah se Kecamatan Asakota, dan dihadiri oleh Babinsa, bhabinkamtibmas, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh wanita, dan majelis ta’lim di kelurahan setempat.

“Peringatan Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting bagaimana nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat lima waktu, hakekat inilah yang selalu kita ingat,” ujar Walikota saat memberikan sambutan pada acara tersebut.

Ia menjelaskan Isra Mi’raj merupakan perjalanan nabi Muhammad SAW yang diturunkan dan diwasiatkan kepada umat muslim diseluruh penjuru dunia untuk melaksanakan shalat 5 waktu.

“Ini hasil kompromi dan permintaan nabi besar Muhammad SAW, sehingga kita bisa beraktivitas, cukup 5 waktu saja, dengan tujuan untuk menyelamatkan umat,” ungkapnya.

Walikota mengingatkan, khasiat dari shalat sangat dahsyat, dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, tapi ini terkadang dilalaikan apa yang menjadi perintah Allah tersebut. “Artinya perbuatan keji dan mungkar ini urusan manusia dengan manusia, kita sangat paham bahwa keji ini bisa berupa fitnah, berjudi, berzina, suka ghibah sesama manusia yang sangat merugikan umat islam itu sendiri,” bebernya.

Perintah dan larangan dalam alquran sangat jelas, perintah berbuat baik, serta larangan yang bertentangan dengan syariat islam, jika setelah sholat seseorang masih berbuat kemungkaran, artinya tidak memahami secara kaffah, apa hakikat shalat itu. “Dengan memperingati Isra Mi’raj ini, kita dapat mengkaji, begitu besarnya cinta dan kasih sayang nabi kita menyelamatkan umatnya dari perbuatan keji dan mungkar,” katanya.

BACA JUGA:  DPRD Kota Bima Setujui Raperda APBD 2024 menjadi Perda Definitif

Walikota juga menyebutkan, dirinya sejak awal memimpin Kota BIma menuangkan visi-misi agamais, sebab masyarakat kalau tidak agamais bukan apa apa, meskipun disuguhkan dengan bangunan megah kalau tidak agamais, tidak memiliki akhlak yang baik, itu akan menjadi sia sia.

Gagasan kurikulum Maja Labo Dahu, adalah bagian dari perintah agama yang mengandung larangan yang diterjemahkan oleh para ulama di Bima dalam kehidupan. “Makanya, betapa pentingnya saya menggagas kurikulum “Maja labo Dahu”, ini warisan dari para leluhur kita,” paparnya.

Selain itu definisi maja labo dahu ini bisa diartikan hubungan manusia dengan tuhan, yang tidak bisa ditawar lagi, harus malu dan harus takut ketika bertentangan dengan syariat islam. Makanya kurikulum maja labo dahu ini dijewantahkan dalam kehidupan orang bima, di dalam program-program disetiap kelurahan dianggarkan untuk guru ngaji.

“Karena saya berpikir, untuk sekolah saja dianggarkan, kenapa untuk merubah manusia, akhlaq, dan aqidah manusia tidak kita anggarkan, makanya saya tidak berpikir panjang kalau berbicara untuk urusan agama, berapapun itu, saya anggarkan,” tegasnya.

Saat dirinya memimpin, sesuai dengan apa yang tertuang didalam visi-misi tetap berpatokan dari perintah dari para ulama, dan selalu di awal tahun diisi dengan doa dan zikir, sudah tidak ada lagi pesta kembang api, joget-jogetan, dan lainnya, karena kita ingin merubah cara berpikir, dan cara bertingkah laku masyarakat.

Begitu juga kita lakukan kegiatan-kegiatan sosial, tujuannya apa, kalau masyarakat kita miskin, pikirannya aneh-aneh, mencuri, merampok, dan lainnya. Makanya didalam visi-misi ditekankan, untuk memberikan BPJS bagi masyarakat miskin, berapapun anggarannya.

“Setelah saya dilantik, saya lindungi masyarakat dengan BPJS, karena itu menjadi tugas pemimpin. Alhamdulillah, sampai hari ini, sudah 98 ribu orang kita biayai BPJS nya, baik itu oleh pemerintah pusat, provinsi, dan oleh pemerintah daerah.

BACA JUGA:  DPRD dan Eksekutif Gelar Paripurna, Bahas Hasil Evaluasi Gubernur Tentang APBD 2024

Karena kalau sudah dilindungi kesehatannya, tidak membuat masyarakat jatuh miskin, biaya kesehatan sangat tinggi, perbaiki puskesmas, perbaiki rumah sakit, dan bedah rumahnya menjadi layak huni, buatkan jamban sehat. “Karena melindungi masyarakat kita, itu lebih penting dari segala-galanya,” tegasnya.

Begitu juga membangun infrastruktur-infrastruktur, dan lebih mempertimbangkan mana yang lebih prioritas, sehingga ditahun pertama kepemimpinan, kita bangun masjid M. Nur A. Latif di halaman kantor Wali Kota Bima bagi aparatur dan masyarakat sekitar untuk beribadah.

“Kenapa saya begitu penting untuk hadir di acara peringatan isra mi’raj, ini dipenghujung kepemimpinan saya, mungkin ini isra mi’raj terakhir saya jadi Walikota, saya telah menunaikan tugas sebagai walikota, mudah-mudahan tugas ini bisa diemban dengan sebaik-baiknya, sampai penghujung bulan september tahun ini,” demikian Walikota.(tim)