Kota Bima, Timurheadlinenews_
Pemerintah Kota (Pemkot) Bima telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp.1,3 Miliar setiap tahunnya untuk membangun digitalisasi di Kota Bima dengan program Wireless Fidelity (WiFi) gratis yang tersebar di sejumlah rumah RW seantoro Kota Bima. Program wifi gratis ini menjadi salah satu pemacu digitalisasi perangkat komunikasi yang akan memudahkan masyarakat mengakses informasi dari pemerintah ke masyarakat atau sebaliknya. “Rencananya Saya, pemasangan wifi gratis ini setiap Er-Te, akan tetapi kita akan membutuhkan biaya yang lebih besar,” ujar Walikota Bima, H Muhammad Lutfi, SE, saat launching wifi gratis yang di pusatkan di Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat, Jumat 4 Febuari 2023.
Menurut walikota, jika rencana pemasangan wifi dilakukan di setiap RT, maka dibutuhkan biaya sekira Rp. 4 miliar setiap tahun, dan itu terlalu besar dengan kondisi keuangan daerah saat ini. “Oleh karena itu kita pasang wifi dengan kapasitas jangkauan serta kecepatan tinggi agar bisa dimanfaatkan banyak warga,” ujar dia.
Walikota yang pernah dua periode menjadi politikus senayan ini sebelumnya telah membagikan HP android kepada semua ketua RT yang ada di Kota Bima, pembagian itu sempat menuai kritik sebagian orang, mereka mempertanyakan kebijakan tersebut karena dianggap tidak memberikan manfaat. “Kenapa gagasan ini saya wujudkan, karena tujuan kita untuk memudahkan pelayanan hingga ke tingkat paling bawah, semua dapat berkontribusi memberikan dukungan terhadap pembangunan daerah,” paparnya.
Dengan fasilitas HP android dan juga wifi gratis ini, masyarakat bisa mengontrol secara langsung kinerja aparatur pemerintah dan perangkat daerah, para ketua RT ataupun warga mudah memberikan informasi terkait situasi yang terjadi di wilayahnya masing masing. “Kita buat ini semua bukan tanpa tujuan, tidak ada lagi Dinas yang Loyo, Lurah yang Loyo, semua pekerjaan atau tugas akan terukur dengan kontrol langsung baik oleh atasan ataaupun masyarakat,” tandasnya.
Selain memasang wifi gratis, Walikota dengan segudang prestasi dan penghargaan ini telah merencanakan pemasangan Closed Cirkuit Television atau biasa disebut CCTV dengan resolusi tinggi di setiap tempat strategis di Kota Bima, artinya semua kejadian terekam sangat jelas dari alat tersebut, pemasangan akan dilakukan mulai dari pintu masuk Kota Bima hingga di wilayah wilayah tertentu yang rawan terjadi tindak kriminal, seperti pencurian sepeda motor dan lainnya. Pemasangan alat tersebut akan menyusul setelah pemasangan wifi gratis yang sudah diluncurkan saat ini. “Orang akan berpikir seribu kali untuk melakukan tindak kriminal karena semua akan bisa dikontrol sangat jelas dengan pantauan alat ini,” jelasnya.
WiFI yang dipasang di setiap berjumkah 150 titik ditambah dengan sejumlah titik lain yang berada di tempat tempat umum, alat tersebut harus dimanfaatkan bersama oleh warga kendatipun disimpnan di rumah ketua RW. “Wifi ini bukan milik ER-WE, akan tetapi milik bersama warga,” tegas Walikota, sembari menyarankan penempatan wifi itu dimusyawarahkan terlebih dahulu. “Karena bisa saja di rumah ketua eR-We sudah ada wifi terpasang maka perlu dicarikan tempat lain,” ujarnya.
Walikota adalah sosok yang cerdas yang mampu menanggapi segala macam kondisi serta kemajuan tekhonologi, saat daerah lain masih ragu mengambil keputusan digitalisasi informasi, pemerintah Kota dibawah kendalinya telah membangun command center yakni pusat kendali informasi berbasis digital, perangkat ini adalah satu satunya yang dimiliki daerah di Provinsi NTB, kemudahan mengakses informasi serta komunikasi antara masyarakat umum dengan aparatur sipil dan perangkat daerah menjadi tujuan utama dibangunnya perangkat ini untuk meningkatkan pelayanan.(Tim)