Kota Bima, Timurheadlinenews_
Kasus Demam Bedarah Dengue (DBD) dan chikungunya di Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota adalah tetinggi kedua dari Kelurahan Jatibaru. Dua kelurahan ini teratas dalam penyebaran dua penyakit tersebut sejak awal 2023 dari seluruh wilayah Kelurahan di Kota Bima. Kasus DBD dan Chikungunya yang teridentifikasi oleh Dinas Kesehatan Kota Bima di Kelurahan Jatiwangi sebanyak 6 DBD dan 3 Chikungunya, sedangkan di Kelurahan Jatibaru sebanyak 14 kasus DBD. “Namun dari keseluruhan kasus tersebut belum sampai menyebabkan korban jiwa,” kata salah seorang petugas kesehatan Kota Bima, dihubungi media ini, Selasa, 30 Januari 2023.
Kelurahan Jatiwangi merupakan wilayah binaan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima, untuk itu BRIDA bersama aparatur Pemerintah Kelurahan Jatiwangi akan menggalang gotong-royong dengan warga di kelurahan setempat. Acara bersih bersih kampung ini rencananya akan dilaksanakan Jumat 3 Febuari 2023.
Untuk persiapan acara tersebut Kepala BRIDA Adhi Aqwam, ST, M.Eng, M.Sc, dan Kabid Riset, Fahrul Annas, SE telah berkoordinasi dengan sekretaris Lurah Jatiwangi Sarifudin, SH, di ruangannya, Selasa 30 Januari 2023.
Dalam pembicaraan itu, terungkap bahwa Kelurahan Jatiwangi adalah wilayah binaan BRIDA, oleh karena itu perlu diambil langkah langkah untuk meminimalisir penyebaran DBD, Chikungunya dan penyakit lain dalam perubahaan musim saat ini utamanya di Jatiwangi yang merupakan kedua tertinggi dari seluruh kelurahan yang ada di Kota Bima setelah kelurahan jatibaru.
Kepala BRIDA mengatakan, koordinasi yang dilakukan tidak sebatas persoalan antisipasi penyebaran penyakit, namun bisa saja pembinaan lain seperti data kependudukan dan lainnya. “Kita utamakan komunikasi terkait apa yang diperlukan,” ujarnya.
Sekretaris Lurah Jatiwangi, Sarifudin,SH, mengapresiasi rencana yang disampaikan oleh Kepala BRIDA, kendatipun sebelumnya Lurah tetap aktif menggelar gotong royong bersama warga. “Saat ini pak Lurah sedang dalam acara lain, tapi beliau sangat konsen untuk kegiatan semacam ini, dan saya bisa poastikan beliau mendukung,” ujar dia.
Sebelumnya Kelurahan tersebut adalah binaan Dinas Perijinan Pelayanan Terpadu, kerjasama antara dinas dan kelurahan setempat berjalan dengan cukup baik dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat, untuk kegiatan gotong royong sendiri kata dia, pihak kelurahan cukup sulit mengumpulkan warga, karena kebanyakan dari mereka adalah pekerja kantor dan buruh dan tani, jika kegiatan pada hari kerja maka sulit mengajak pegawai, begitu juga pada hari libur, kebanyakan warga juga saat ini naik gunung sebagai petani jagung.
Ia berjanji akan menyampaikan rencana itu ke Lurah Jumardin, S.Sos, dan berkomunikasi dengan warga untuk ikut ambil bagian dalam membersihkan lingkungannya masing-masing. (tim)