Kota Bima, Timurheadlinenews_
Kebakaran yang terjadi di pusat Pertokoan Tente Kabupaten Bima, Minggu 24 Juli 2022 telah menyebabkan kerugian besar bagi para pemiliknya. Kendati tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun para pemilik toko mengaku baru saja menyetok barang dagangan, yang menyebabkan mereka mengalami kerugian total mencapai puluhan miliar.
Informasi yang diperoleh wartawan di lokasi kejadian, api pertama terlihat di salah satu toko milik Hj Nani atau biasa disapa Umi Nani, diduga api muncul akibat hubungan pendek arus (konsrleting) Listrik. Api pertama muncul sekira pukul 17.30 wita usai toko tutup 30 menit sebelumnya atau sekira pukul 17.00 Wita dan baru bisa dipadamkan sekira pukul 21.00 wita.
Dari 5 toko yang terbakar diantaranya adalah penjual onderdil sepeda motor dan bahan bangunan. “Api cukup sulit dipadamkan karena isi toko adalah bahan bahan yang relatif mudah terbakar, mobil dan petugas Damkar beberapa kali harus bolak balik mengisi ulang air,” kata Warga Tente Yusuf kepada media ini, Minggu malam 23 Juli 2022.
Warga di sekitar lokasi terlihat cemas lantaran api sulit dipadamkan, untungnya angin tertiup tidak terlalu kencang, sehingga api tidak meluas dan menjalar ke bangunan lain di sekitarnya. “Dua mobil Damkar dari Kecamatan Belo dan Kecamatan Monta terlihat sangat aktif, kemudian terakhir dibantu mobil water canon dari satuan Brimob,” bebernya.
Dari lima toko yang terbakar, berjejer dari utara, Toko Yo, milik H. Ramli, Toko Hj Nani atau Umi Nani, Toko Aaba Uce Kolo, toko H. Abdullah Sambori, dan Toko Subhan, dua diantaranya dijadikan Rumah dan Toko (Ruko) yakni milik H. Abdullah asal desa Sambori dan Aba Uce asal Kolo. Beberapa toko baru saja menyetok barang masing masing senilai miliaran rupiah.
Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, saat ini Polisi telah memasang Police line (garis polisi) di toko milik Umi Nani yang diduga sebagai bermulanya api yang membakar hangus bangunan toko di lokasi kejadian.(tim)