Kota Bima, Timurheadlinenews_
Ketua dan anggota DPRD Kota Bima menerima kunjungan sejumlah pengurus Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela Kabupaten Sumbawa Besar. Kunjungan pengurus Pesantren yang didirikan oleh Prof Din Syamsudin yang merupakan putra asli Sumbawa ini untuk sosialisasi pemerimaan santri baru.
Sekretaris DPRD Kota Bima, Drs. H Muhidin, MM, menyatakan, dirinya bersama ketua DPRD Alfian Indra Wirawan, S.Adm, Hj Rini Anggriani,SE duta PBB dan M Taufik duta PPP menerima kunjungan itu di ruang sidang utama, mereka menjelaskan cikal bakal berdirinya pesantren mulai awal hingga diresmikian oleh presiden RI dan menteri Agama RI.
Saat ini Pesantren itu telah menampung ratusan santri dari dalam dan luar negeri. “Kami sangat mengapresiasi berdirinya pesantren ini, dan mendukung penuh syiar agama islam di pulau Sumbawa,” katanya kepada media ini usai menerima kunjungan itu Selasa 9 Febuari 2022.
Muhidin menyatakan, silaturahmi para pengelola pesantren dengan ketua dan anggota DPRD telah bersepakat untuk memberikan ruang bagi anak anak di Kota Bima untuk belajar di pesantren tersebut. Sedangkan ketua DPRD, Alfian Indra Wirawan, S.Adm menanggapi kunjungan itu sebagai langkah positif dari para pengurus untuk sosialisasi pendidikan modern agama islam, insiatif para pengelola untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat Kota Bima diharapkan mampu menciptakan sinergi. “Kita berharap pesantren ini akan maju pesat, dan anak anak yang ingin menempuh pendidikan di sana sangat Kita dukung,” ujarnya seperti dikutip Sekwan Drs. H Muhidin.
Selain menerima santri dari dalam negeri, pesantren Dea Malela ternyata juga memiliki santri dari Afganistan dan Negara lain. “Inilah kenapa pesantren ini dinamakan pesantren modern internasional, dan Kita bangga dengan upaya yang dilakukan oleh pengelola pesantren ini,” ujar Muhidin.
Sebelumnya Pesantren yang didirikan oleh Ketua PP Muhamamdiyah Din Syamsudin ini telah diresmikian oleh Presiden RI ir. Joko Widodo bersama Menteri Agama RI, Lukman Hakim pada tanggal 29 Juli 2018 lalu.
Pesantren tersebut menampung ratusan santri dan santriwati dari dalam dan luar negeri, hingga saat ini jumlah santri yang belajar di pesantren tersebut kian bertambah. (01)