Bima, Timurheadlinenews_
Peluncuran film dokumenter Majestic Tambora kerja sama Balai Taman Nasional Tambora dan Baraka Bumi Production dalam rangka promosi dan pemasaran taman nasional digelar di Teater Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat Senin (31/1). Acara itu dihadiri Wakil Bupati Bima Drs. H Dahlan M Noer, Film itu dibuat khusus untuk promosi taman wisata Nasional Tambora.
Film Majestic Tambora diperkenalkan langsung oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ir. Wiratno, M.Sc,
Pembuatan film tersebut sebagai langkah promosi Balai Taman Nasional Tambora yang ditunjuk melalui Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.111/Menlhk-II/2015 tentang perubahan fungsi dalam fungsi pokok kawasan hutan dari kawasan cagar alam, suaka marga satwa dan taman buru menjadi Taman Nasional di Kabupaten Bima dan Dompu.
“Dari Catatan sejarah yang ada, terdapat tiga Kerajaan terdampak letusan Tambora yaitu Kerajaan Tambora, Pekat dan Sanggar,” papar Dahlan dalam sambutannya.
Dari ketiganya, Kerajaan tertimbun yakni Kerajaan Tambora dan Kerajaan Pekat sedangkan yang masih ada sisa peradaban adalah Kerajaan Sanggar.
“Pemutaran film dokumenter ini selain sebagai napak tilas sejarah, juga merupakan wahana penting untuk memaparkan pentingnya mengelola bentangan alam Tambora yang saat ini ada di dua Kabupaten serumpun yaitu Dompu dan Bima,” ujarnya seperti yang disampaikan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima, Suryadin, S.S MSi dalam siaran persnya Senin.
Wabup Dahlan secara khusus menjelaskan alasan keunggulan Kabupaten Bima mengelola Tambora, sebab jika dibandingkan dengan dengan jalur pendakian Doro Ncanga (Dompu) hanya melihat Padang Savana, sementara jika melalui Jalur Sanggar (Piong) bisa menikmati wisata sejarah dan budaya bekas kerajaan Sanggar.(Tim/H)