Kota Bima, Timurheadlinenews_
Beredar kabar tak sedap pada jelang mutasi para kepala sekolah di Kota BIma, pasalnya ditengarai salah seorang pejabat di Dinas Dikpora Kota Bima menetapkan mahar Rp10 juta untuk calon kepala sekolah yang akan dilantik.
Informasi yang dihimpun wartawan, kabar tersebut berdar menjelang dilakukannya pelantikan kepala sekolah SD dan SMP yang kabarnya juga akan dilaksanakan pada awal Januari 2022 ini.
Salah seorang guru di Kota Bima yang enggan disebutkan namanya, menyatakan dia dan temannya telah dimintai uang oleh salah seorang pejabat di Dikpora sebesar Rp10 juta dan dijanjikan akan dilantik menjadi kepala sekolah pada saat pelantikan mendatang. informasi tersebut didapat dari hasil pengakuan temannya guru di salah satu SD dengan salah seorang pejabat dinas tersebut dalam sebuah rekaman. “Mereka kabarnya dimintai uang untuk meloloskannya menjadi kepala sekolah yang akan dilantik,” kata seorang guru kepada media ini, beberapa waktu lalui.
Kabarnya, permintaan mahar kepada guru yang ikut dalam tes cakep oleh oknum pejabat itu dilakukan pada saat proses mereka menjalani tes beberapa waktu lalu. “Padahal Walikota Bima telah menekannkan tidak ada pungutan untuk calon kepala sekolah,” sesalnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Dikpora Kota Bima, Taufikurahman, Spd, membantah isu permintaan mahar untuik calon kepala sekolah, baik saat mereka mengikuti tes ataupun menjelang pelantikan. ?Kitsa tidak tahu menahu tentang adanya kabar tersebut, Kami melakukan sesuai prosedur,” akunya.
Bahkan jika ada oknum guru yeng menyebutkan dirinya telah meminta mahar kepada para peserta Cakep, bahkab jika ada guru yang mengaku seperti itu, Dia meminta untuk dipertemukan dengan dirinya. “Saya ikut prsoses saja hanya pada saat pembukaan, Saya tidak tahu soal itu,bagaimana mungkin Saya berkomunikasi dengan mereka,” katanya via seluler beberapa waktu lalu.(01)