Kota Bima, Timurheadlinenews_
Dr. Muhammad Sumitro nama yang disebut sebut sebagai calon Penjabat Wali Kota Bima merupakan salah satu pimpinan tinggi di salah satu instansi pemerintah di tingkat pusat yaitu Arsip Nasional Republik Indonesia.
Saat ini Muhammad Sumitro menjabat sebagai Kepala Biro Hukum, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat. Jabatan yang ia sandang selaras dengan keahliannya di bidang hukum serta aktivitasnya di berbagai forum hukum pemerintahan berskala nasional.
Saat ini, ia terlibat secara aktif sebagai Tim Pembahas Antar Kementerian Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Manajemen ASN dan Perumus Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Perlindungan Data Pribadi. Sebelum melaksanakan tugas pada jabatan ini, Muhammad Sumitro juga pernah menjadi Direktur SDM Kearsipan dan Sertifikasi (2015 – 2020), Direktur Kearsipan Daerah Wilayah I (2020 – 2022), dan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sistem Kearsipan (2022 – 2024).
Perhatiannya terhadap pembangunan pemerintah daerah, khususnya Wilayah Indonesia Timur, dilatarbelakangi oleh tanah kelahirannya yang berasal dari Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Muhammad Sumitro lahir dari pasangan Saima dan H. Muhiddin di Desa Ntori, Kecamatan Wawo. Kedekatan Muhammad Sumitro dengan pemerintah daerah sudah tumbuh sejak pertama kali berkarier sebagai PNS sejak tahun 1993. Hal ini membuat ia dipercaya untuk menjadi Direktur Kearsipan Daerah Wilayah I (Indonesia Tengah – Indonesia Timur) pada periode tahun 2020 s.d. 2022. Pada periode ini, Muhammad Sumitro banyak menjalin komunikasi dan hubungan kerjasama dengan seluruh pimpinan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Keterbatasan anggaran dan kondisi medan yang berat tidak membuat Muhammad Sumitro patah semangat untuk membimbing pemerintah daerah secara konsisten. Salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh Muhammad Sumitro dalam mendukung pembangunan di wilayah timur adalah kesabaran dan komunikasi yang baik yang harus terus dilakukan secara terus-menerus dengan masyarakat Indonesia wilayah timur.
Dalam melaksanakan tugas, ia juga selalu memegang teguh pada prinsip, jika bisa dipermudah jangan dipersulit, jika bisa dipercepat jangan diperlambat. Karena tujuan utama sebagai aparatur sipil negara (ASN) adalah pengabdian pada negara sekaligus memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Dengan prinsip ini, Muhammad Sumitro dalam menyelesaikan masalah yang terjadi pada pemerintah daerah, senantiasa dilakukan dengan cepat dan langsung turun kelapangan tanpa memikirkan keterbatasan sumber daya dan medan yang berat. Di bidang pengembangan sumber daya manusia, Muhammad Sumitro memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan membina SDM Kearsipan di seluruh Indonesia. Ia juga menjadi pelopor adanya perubahan sistem penilaian kinerja Jabatan Fungsional Arsiparis secara nasional yang berbasis sasaran kerja pegawai pada rentang tahun 2014 – 2019 yang menjadi percontohan bagi penilaian ASN secara keseluruhan. Pengalaman ini mendorong Muhammad Sumitro memiliki relasi yang baik dengan berbagai instansi pemerintah di pusat, khususnya Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PAN RB.
Sosok Muhammad Sumitro tidak terlepas dari gaya hidup sehat yang selalu diterapkan dalam aktivitas sehari-harinya. Olahraga rutin tidak pernah terlewat setiap hari selama seminggu di sela-sela kesibukannya melaksanakan tugas. Selain rutin berolahraga, Muhammad Sumitro juga memiliki kegemaran untuk menanam pohon dan berkebun dalam mengisi waktu luang. Kedisiplinannya dalam menjaga gaya hidup sehat juga selaras dengan kedisiplinannya dalam bekerja. Muhammad Sumitro berupaya untuk memberikan pengaruh positif dalam budaya kerja seperti hadir selalu paling pertama saat rapat dan tidak pernah terlambat.
Dalam perjalanan hidupnya, sosok yang memiliki fisik olahragawan ini merupakan sosok yang giat dan semangat menempuh pendidikan. Ia merupakan alumni SMA Negeri 1 Kota Bima, kemudian melanjutkan Studi Ilmu Hukum di Universitas Negeri Mataram pada tahun 1987 dengan konsentrasi Hukum Tata Negara. Disamping kuliah, ia juga aktif pada organisasi Resimen Mahasiswa Rinjani. Dipengaruhi oleh orangtuanya sebagai seorang pendidik, Muhammad Sumitro tumbuh menjadi sosok yang memiliki integritas dan kedisplinan tinggi serta kesadaran tinggi dalam dunia pendidikan namun tetap membumi dan tidak mau dipandang sebagai pimpinan tinggi. Minatnya yang tinggi di dunia akademisi, mendorong Muhammad Sumitro untuk terus mengejar pendidikan selama berkarier menjadi ASN. Selain menempuh pendidikan pasca sarjana administrasi publik di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara, ia juga menyelesaikan pasca sarjana ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadyah Jakarta. Kecintaannya pada bidang hukum, membuat ia menyelesaikan pendidikan pada program doktoral Ilmu Hukum di Universitas Krisna Dwipayana dengan status cum laude melalui disertasi ”Prinsip Pemidanaan Perbuatan Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Penerapan Sanksi Pidana terhadap Penyalahgunaan Wewenang)”.
Disamping mengikuti pendidikan formal, ia juga telah menyelesaikan pendidikan informal terkait kepemimpinan dalam lingkup manajemen ASN termasuk Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara. Pada tahun 2018, ia mendapatkan kesempatan berharga untuk menempuh pendidikan regular di Lembaga ketahanan Nasional selama tujuh setengah bulan. Karena kecintaannya dalam penegakan hukum, pada tahun 2010 telah mengikuti pendidikan khusus advokat dan pada bulan lalu telah mengikuti ujian profesi advokat yang diselenggarakan oleh Peradi. Hal ini menunjukan komitmennya dalam penegakan hukum, khususnya terkait dengan penyalahgunaan wewenang yang merugikan masyarakat dan uang negara (korupsi). Dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan yang diikuti, Muhammad Sumitro memiliki banyak relasi di lingkungan ASN, TNI/POLRI, Politisi, dan LSM serta masyarakat.
Dari aspek keluarga, Muhammad Sumitro didukung oleh keluarga yang agamis. Ia memiliki istri yang memiliki latarbelakang pendidikan Alquran di Institut Ilmu Alquran Jakarta. Istri Muhammad Sumitro juga merupakan qoriah nasional (pernah meraih juara 1 MTQ tingkat perguruan tinggi secara nasional) yang sering tampil di RRI dan TVRI. Saat ini, istri Muhammad Sumitro serta sering terlibat kegiatan keagamaan di Masjid Istiqlal Jakarta dengan sesama qori dan qoriah alumni PTIQ dan IIQ. Berbekal latar belakang ini disertai dengan kecintaannya terhadap tanah kelahiran di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Muhammad Sumitro diyakini dapat menjadi sosok yang mampu memberikan sumbangsih dan kontribusi untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan Kota Bima.(tim)