Operasi Pasar Sia-Sia,? Harga Beras dan Kebutuhan Pokok Lainnya di Kota Bima Terus merengsek Naik

Kota Bima, Timurheadlinenews_

Harga beras di Kota Bima terus mengalami kenaikan, kendati operasi pasar gencar dilakukan oleh pemerintah untuk menekan serta menstabilkan harga kebutuhan pokok, namun hal itu tidak berhasil, harga beras terus mengalami lonjakan, bahkan mencapai 18 Ribu hingga 20 Ribu per kilogram. Lonjakan harga beras ini diikuti oleh bahan kebutuhan pokok laiinya yang membuat Masyarakat yang berpenghasilan rendah mengeluh.

Salah seorang warga, Nurma, mengaku kaget Ketika dirinya membeli beras di pasar, dia tidak mengira lonjakan harga beras terjadi sangat cepat, harga beras yang tadinya berkisar antara 12 Ribu hingga 13 Ribu per kilogram tiba tiba naik 18 Ribu perkilogram, ia mendapat informasi dari penjual di pasar Raba, jika beras dua hari sebelumnya bisa didapat dengan harga Rp16 Ribu/Kg, namun itu tidak berlangsung lama, harga terus naik,  penjual harus menyesuaikan harga beli dari pemasok maupun penggilingan. “Kita sangat kuatir, harga barang terus naik, sementara penghasilan Kita tetap, Katanya ada Operasi pasar harga murah ya, tapi Kita tidak pernah mendapatkan,” ujarnya.

Yang paling menguatirkan Nurma dan ibu lainnya saat menjelang bulan Ramadhan, kebiasaan pada tahun tahun sebelumnya harga bahan pokok dan ikan pada waktu seperti itu cenderung naik, sebagai warga yang tidak memiliki penghasitan tetap, kenaikan harga semacam itu cukup menyuklitkan dia dan keluarga.

Hal Senada juga dikeluhkan oleh salah seorang Pengojek, Lukman, penghasilnan ojek yang ia dapat perhari tak mampu lagi menutupi kebutuhan saat ini, apalagi diirnya mengaku memiliki anak yang masih sekolah, himpitan ekonomi telah membuat dirinya terpaksa mengambil pekerjaan lain untuk menutupi kebutuhan hariannya bersama keluarga.

Melonjaknya harga beras telah mencekik lapisan Masyarakat yang berpenghasililan dibawah rata rata, naiknya harga salah satu kebutuhan pokok tersebut telah berdampak pada kenaikan harga komoditas lainya, hal ini menambah kesengsaraan warga yang berpenghasilan rendah, kendati pemerintah jauh sebelumnya gencar melakukan berbagai operasi pasar untuk menekan angka inflasi maupun stabilitas harga bahan pokok, namun seolah semua tidak terkendali.

BACA JUGA:  Data Terbaru DBD di PKM Paruga Hari ini Tembus 52 Kasus 2 Meninggal, Asakota Tembus 47 Kasus Satu Meninggal

Ironisnya, kenaikan harga beras yang cukup signifikan tersebut paling parah terjadi di Kota Bima, dibandingkan di daerah lain, harga beras masih berkisar 14.000 hingga Rp16.500 perkilogram,  padahal sejatinya pemerintah Kota telah berusaha keras melakukan berbagai upaya sebelumnya untuk menekan kenaikan harga bahan pokok. (Tim)