Kota Bima, Timurheadlinenews_
Aplikasi baru System Informasi Pendataan Riset Daerah atau yang biasa disebut SIPDah adalah sebuah aplikasi untuk pengajuan ijin Penelitian di Kota Bima. Aplikasi yang merupakan buah karya dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima itu kini telah bisa dimanfaatkan oleh para pengguna sejak dilaunching November 2023.
Peneliti BRIDA Kota Bima, Asryadin, SST, M.Si, menjelaskan, sejak dibuka per 1 Desember 2023, SIPDah sudah mulai digunakan oleh peneliti yang akan melakukan riset di Kota Bima. “Aplikasi ini sudah mulai digunakan oleh peneliti sejak dibuka awal Desember, mereka yang akan melakukan peneltian dia Kota Bima tidak perlu lagi dating ke kantor BRIDA atau BakesbangPol untuk mendapatkan ijin, para peneliti cukup membuka HP atau Laptop bisa langsung mendaftarkan ijin penelitian melalui aplikasi yang Kita sediakan,” bebernya.
Ia menyebut, aplikasi tersebut telah digunakan pertama kali oleh seorang peneliti yang merupakan mahasiswa asal Universitas Qomarul Huda Badarudin, Bagu Lombok Tengah, 8 Desember beberapa hari setelah aplikasi SIPDah dibuka. peneliti Bidang Kesehatan Serosa Andi Kurniawati telah mengajukan ijin penelitian dengan judul Analisis Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kota Bima, sedangkan lokasi yang dijadikan tempat penelitian meliputi Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Ketahanan Pangan serta Puskesmas.”Kebanggan tersendiri bagi BRIDA Kota Bima yang telah melahirkan system ini untuk memudahkan para peneliti mendapatkan ijin secara online,” bebernya.
Dikatakannya, ijin peneltian yang dilakukan di Kota Bima dikeluarkan oleh dua instasi, yakni Bakesbangpol dan BRIDA, namun dalam aplikasi tersebut baik pemberian ijin dengan tandatangan elektronik sudah bisa didapat. “Tidak mebutuhkan waktu yang lama ijin akan segera keluar saat kelengakapan input data diterima,” jelasnya.
Sejak aplikasi SIPDah dilaunching, BRIDA Kota Bima telah menjalin Kerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi baik yang ada di Kota Bima maupun di luar Kota Bima, sejumlah penelitian yang dilakukan telah difasilitasi yang menghasilkan hasil peneltian, dia antaranya Riset tentang Sea Snot atau fenomena alam yang terjadi akibat pencemaran air laut di sekitar teluk Bima yang terjadi dua tahun lalu. Kemudian riset terkait tumbuhan yang mampu menetralisir racun akibat pencemaran yang merekomendasikan tiga jenis tumbuhan. “Semua dilakukan berkat Kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan BRIDA, Kita siapkan semua kemudahan agar para peneliti bisa mendapatkan akses pada obyek peneltiannya,” kata Adin.(tim)