Kota Bima, Timurheadlinenews_
Penjabat Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum, memimpin pembukaan survey akreditasi Puskesmas Rasanae Timur, Selasa (21/11/2023). Rum menekannkan jajaran Puskesmas berfokus pada pelayanan kesehatan yang ramah saat mendampingi dua anggota Tim surveyor Suhartomo, S.KM.,MPPM, dan dr. Hj. Dwidia Mertasari, M.P.H dari Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi “Lipa Mitra Nusa”.
Rum mengapresiasi para tenaga Kesehatan Puskesmas Penanae dan Paruga yang terlebih dahulu meraih akreditasi paripurna. Ia berharap Puskesmas Rasanae Timur dapat mengikuti jejak kesuksesan Puskesmas tersebut.
Dalam sambutannya, Rum menekankan pentingnya pelayanan kesehatan yang prima, santun, dan ramah agar pasien merasa nyaman.
Pj Walikota memberikan penghargaan yang tinggi terhadap tenaga medis yang mampu menjaga profesionalitas dan memberikan sentuhan ramah kepada pasien. Ia berharap puskesmas Rasanae Timur, layak mendapatkan akreditasi sebagai tempat pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat dengan kategori paripurna dan terus berkomitmen untuk mengalokasikan 10 persen dari APBD ke sektor pelayanan kesehatan.
Ia meminta pegawai Puskesmas tetap mempertahankan kolaborasi dan koordinasi yang baik antara jajaran dan melakukan perbaikan dan pengembangan sektor kesehatan di masa mendatang.
Dalam kesemapatan itu, Ketua Tim Surveyor, Soehartomo, SKM.,MPPM menyampaikan atensi senada kepada Puskesmas Penanae dan Puskesmas Paruga yang telah meraih predikat akreditasi paripurna. ia menyatakan, predikat paripurna bukan merupakan akhir dari upaya penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas. “Justru dengan predikat ini puskesmas tersebut harus lebih mengoptimalkan layanan kesehatan sebagai bentuk pertanggungjawaban kelembagaan yang menyandang predikat paripurna,” jelasnya.
Soehartono memberikan apresiasi khusus kepada pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas Penanae dimana keterbatasan sarana dan prasarana bukan menjadi hambatan dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.
“Keterbatasan sarana dan prasarana hendaknya jangan dijadikan alasan untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas, karena masih terdapat unsur dan indikator lain yang dapat dijadikan tolok ukur untuk mendapatkan predikat akreditasi paripurna. Semangat kerja dan pengabdian adalah faktor kunci yang dapat mendongkrak indikator penilaian akreditasi,” ujarnya. (tim)