Kota Bima, Timurheadlinenews_
Mbojo Literation Festival Tahun 2023 adalah sebuah program literasi yang diprakarsai oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima, launching acara tersebut menjadi momen penting pemerintah Kota Bima dalam mengedukasi anak anak dan masyarakat terhadap nilai nilai dasar kehidupan.
Mbojo Literation Festival merupakan salah satu event yang tertuang dalam kalender event tahun 2023 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bima. Acara tersebut digelar Perdana di Kota Bima, Rabu, (14/6/2023), dihadiri Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE, Deputi Pustakawan Ahli Utama Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Drs. Deni Kurniadi, M.Hum, Kepala LPMP Provinsi NTB, Drs. H. Muhammad Irfan, MM, serta sejumlah Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kota Bima, unsur Forkopimda serta seluruh Kepala Sekolah berbagai tingkatan di Kota Bima.
Walikota menyatakan, ‘Mbojo Literation Festival’ pertama dilakukan di Kota Bima, kendati demikian, capaian tersebut melebihi ekspektasi, karena melihat antusiasme serta animo masyarakat yang luar biasa.
Muhmamad Lutfi, menjelaskan, acara tersebut tidak saja menampilkan satu puisi, adegan dan sebagainya, akan tetapi harus dipahami lebih dalam bahwa, di era modernisasi ini terdapat pergeseran nilai-nilai dimana manusia tidak lebih dari sekedar mesin. “Artinya masyarakat kita mulai terindikasi meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan juga rasa empati kita pada sesama, Hal ini perlu kita cegah bersama dengan memberikan ruang bagi terselenggaranya kegiatan literasi seperti ini,” jelasnya.
Konteks literasi kata walikota, sejatinya tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak kita tentang bagaimana meretas satu budaya membaca dan menulis, puisi dan kreasi lainnya, tapi juga untuk menggali satu nilai-nilai dasar kehidupan sosial yang tujuan akhirnya memberikan satu manfaat dalam kehidupan sosial budaya masyarakat.
“Festival ini tidak saja sebagai satu festival gagah-gagahan, saya menyadari kenapa harus ada festival ini, karena orang Bima ini budaya tuturnya sangat kuat, tapi budaya menulis dan budaya kontemplasi yang masih kurang, padahal para pendahulu kita sudah melakukan hal itu,” ujarnya.
Hal tersebut kata dia ditandai dengan terbitnya buku, tulisan-tulisan yang bermakna, ada aksara-aksara yang mengikuti perkembangan zaman. “Dunia literasi dan budaya telah ada di tanah Bima sejak dulu,” jelasnya.
Dikatakannya, Festival literasi merupakan momentum kebangkitan budaya membaca dan menulis bagi anak-anak, tidak hanya itu, bahkan generasi muda dapat memanfaatkan secara maksimal keberadaan perpustakaan daerah yang merupakan pintu ilmu pengetahuan.
“Di masa muda, saya habiskan waktu membaca di perpustakaan nasional, di perpustakaan CSIS, makanya saya merindukan betul ada di Kota Bima, dan alhamdulillah telah hadir dan berdiri perpustakaan megah,” ujarnya.
Festival tersebut disambut antusias masyarakat, ratusan anak anak ikut meramaikan acara tersebut dengan mengikuti lomba mewarnai, pembacaan puisi serta marchin band, sejumlah kreasi lain juga sempat ditampilkan, sehingga acara tersebut tampak semakin meriah.(tim)