Kota Bima, Timurheadlinenews_
Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, membeberkan sejumlah proses pencapaian yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bima dalam suasana sulit baik dalam kondisi diterpa atau usai covid dengan keadaan penganggaran yang serba terbatas, namun program prioritas masih bisa terlaksana dengan sangat baik, pencapaian dengan kondisi penganggaran yang terbatas tersebut secara bertahap tetap berjalan sesuai perencanaan berkat doa dan dukungan masyarakat.
Walikota menyatakan, segala keterbatasan yang dihadapi tidak menyurutkan niat untuk terus berbuat termasuk program keagamaan, walaupun disadari di dalam kepemimpinannya, anggaran yang dimiliki terbatas karena kondisi ekonomi belum baik, tapi semua itu tidak mengurangi apa yang diharapkan.
“Program-program prioritas telah kita jalankan dengan baik, malahan kalau bisa dikatakan pada tahun ketiga apa yang menjadi menjadi janji politik semua telah saya tunaikan, Alhamdulillah ini merupakan doa kita semua, ketika saya terpilih, cuma satu mimpi di dalam diri saya ketika jadi walikota, saya letakkan sebagai ibadah,” ujar Walikota H. Muhmmad Lutfi, SE, saat menghadiri Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke 4 Tingkat Kelurahan Ule Kecamatan Asakota Tahun 2023, Minggu, (11/6/2023).
Selain itu, jelasnya semua pencapaian itu juga berkat dukungan birokrasi, dukungan masyarakat, sehingga apa yang dilaksanakan dipermudah oleh Allah subhanahu Wa Ta’ala.
- Lutfi membeberkan salah satu program pengentasan banjir yang akan terlaksana tahun ini, tidak ada yang menyangka bahwa program tersebut akan terlaksana secepat sekarang. “Ini merupakan cita-cita kita, kalau kita pikir uang ratusan miliar itu sangat sulit didapatkan, tapi dengan mudah itu semua dapat diraih,” bebernya.
Ia menyadari terlaksananya program tersebut bukan karena kehebatan diirnya selaku Walikota, bukan kehebatan birokrasi, melainkan kekuatan doa bersama oleh masyarakat Kota Bima sehingga dijabah oleh Allah SWT.
Ia menambahkan, tidak bisa dibayangkan dulu waktu dirinya menjadi DPR RI, beliau dapat mengukir sejarah bisa membuka embarkasi haji di Lombok sehingga saudara-saudara kita di NTB dapat langsung pergi ke Mekah Madinah tanpa tidur lagi di Surabaya. “Begitu juga hadirnya Sekolah Tinggi ilmu Alquran yang ada di Kota Bima,”
“Saya berusaha menghadirkan kampus agama Islam Negeri di Kota Bima, walaupun ini bukan menjadi rangkaian program saya, tapi tanggung jawab saya sebagai pemimpin harus ada kampus islam, apalagi orang Bima nafas keislamannya begitu kuat,” bebernya.
Bahkan saat menjalankan amanat memimpin Kota Bima tidak lagi menggunakan kacamata, bahwa orang ini pendukung dirinya atau bukan, sebab menurutnya jika menjadi pemimpin, meletakkan kaki dan tangan untuk semua orang yang harus dijunjung dan dipikul.
Ia mengungkapkan, pada tahun terakhir atau tepatnya 26 September 2023 tugasnya selaku kepala daerah selesai, dan pertanggungjawaban kepada masyarakat selama 5 tahun sudah ditunaikan, lebih-lebih tanggungjawab kepada Allah subhanahu Wa ta’ala.
“Ternyata tidak mudah menjadi kepala daerah, dan ternyata pekerjaan yang paling sulit selama hidup saya menjadi walikota, karena di kepala kita tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang, pasti ada saja masyarakat kita yang merasa tidak puas, pasti ada saja masyarakat kita yang merasa kecewa,” ungkapnya.
Jika diukur, prestasi diraih, pembangunan yang dicapai, bahkan tidak masuk akal dengan APBD yang kecil, tapi mampu menghadirkan semua infrastruktur yang ada di Kota Bima. “Ini satu karunia Allah yang luar biasa, Saya meyakini kalau masyarakat kita baik, pasti Allah akan angkat pemimpin yang baik yang mempunyai hati nurani,” demikian Walikota (tim)