Kota Bima, Timurheadlinenews_
Perhatian pemerintah Kota Bima atas kebutuhan air bersih warga sejak kepemimpinan Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dan Feri Sofyan, SH, adalah salah satu yang menjadi perhatian utama, hal ini terbukti dengan telah dibangunnya berbagai pompa air dengan kapasitas besar yang tersebar di berbagai titik, tidak itu saja untuk mendukung penyedian air minum di wilayah barat khususnya BTN Sambinae dan sekitarnya, Pemkot juga telah membangun System Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Kelurahan tersebut yang telah beroperasi sejak 2022.
Sejak awal proyek SPAM ini selesai, alat yang telah menghabiskan dana 1,3 Miliar ini sempat beroperasi normal, alat ini mampu menyediakan air minum warga di sekitar wilayah Sambinae khususnya di pemukiman perumahan BTN, keterbatasan air bersih sebenarnya telah terjawab, warga sekitar menyambut gembira kehadiran alat pompa yang diletakkan di bagian atas rumah warga BTN tersebut. Namun belakangan aktivitas pompa sempat macet karena kebocoran, aliran air yang menuju ke rumah warga tidak maksimal membuat warga harus berusaha menyediakan air itu dari luar.
“SPAM Sambinae sebenarnya sudah berfungi dan dimanfaatkan, namun belakangan terdapat beberapa kendala sering terjadi kebocoran pada pipa lama sehingga menyebabkan berkurang air yang masuk ke bak reservoir,” ujar Kepala Dinas PUPR, Agus Purnama, saat memberikan klarifikasi terkait macetnya alat terebut kepada sejumlah wartawan di kantor setempat, Kamis (11/5/2023)
Menurutunya, SPAM dengan system pompa rawan sekali dengan kebocoran, sedikit kebocoran akan berdampak besar pada air yang dialirkan, sehingga perlu perawatan rutin.
Sementara kata dia, kondisi jaringan pipa pelayanan yang mengalirkan air di dalam perumahan masih ada kendala kebocoran, yang menyebabkan beberapa pipa yang terletak di gang mengarah ke rumah warga pelayananya belum maksimal.
Ia menjelaskan, sebenarnya ada keinginan sebagian masyarakat untuk mengelola sendiri SPAM Sambinae, namun pihaknya menilai kurang maksimal, sebab untuk mengoperasikan alat tersebut harus melakukan perbaikan kebocoran dan pengisian pulsa listrik. “Ini tidak optimal, puncaknya minggu kemarin pompa tidak beroperasi beberapa hari,” jelasnya.
Agus menyatakan, pihaknya pada Rabu 10 Mei 2023 mulai melakukan perbaikan pipa yang bocior, setelah dicek, ternyata terdapat 3 titik kebocoran besar. “Ini lah kenapa air tidak mengalir normal, karena system recervoir tidak bisa bekerja maksimal jika ada kebocoran,” paparnya.
Ia menegaskan, pihaknya tetap menjamin agar kebutuhan air minum yang dialirkan melalui SPAM ini tetap beroperasi normal, bahkan sebenarnya tekhnisi dinas yang dipimpinnya it uterus memantau dan mengawal kebutuhan air tersebut agar bisa dioperasikan secara optimal
“Kami akan terus berupaya mengoptimalkan Sistem yang ada, dengan terus mencari titik kebocoran untuk diperbaiki serta pembenahan pipa pelayananya, sehingga alat ini bermanfaat untuk masyarakat,” janjinya.
Bahkan Walikota Bima, H.Muhammad Lutfi, SE, bersama sejumlah pejabat Pemkot melihat langsung alat ini dan memerintahkan Dinas PUPR untuk segera mengatasi persoalan macetnya air untuk warga, pemimpin Kota Bima itu menyatakan bahwa kebutuhan air warga harus menjadi perhatian utama pemerintah, sebab air minum adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi tanpa kesulitan.
Bahkan pemerintah Kota juga telah melayani hal ini sejak warga mengeluhkan susahnya mendapatkan air bersih, pemkot secara berkala telah mengirimkan air dengan truk di wilayah yang rawan kekurangan air, seperti kelurahan, Tanjung, Dara dan Paruga.(tim)