Kota Bima, Timurheadlinenews_
Sejak awal memegang kendali kepemimpinan di Kota Bima, Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE, telah menyatakan komitmennya untuk membawa Kota Bima beserta masyarakatnya maju dengan berbagai program perubahan, jargon perubahan ini terus digaungkan sejak awal hingga saat ini, namun dalam masa kepemimpinannya itu, pemimpin yang mengawali karirnya sebagai aktivis serta legislator Pusat ini kerap dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam memimpin Kota Bima bersama dengan wakilnya, Ferri Sofyan, SH,.
Faktor penghambat di dalam memimpin Kota Bima itu di antaranya adalah minimnya anggaran dikarenakan adanya kasus pandemi covid 19 yang melanda dunia dan Indonesia sejak pertengahan tahun 2020, baik pemerintah pusat maupun daerah diharuskan lebih fokus menangani covid tersebut sehingga pendanaan pembangunan daerah banyak tersedot untuk mengatasi covid 19, pandemi ini dianggap hantu yang menakutkan bagi semua orang, kasusnya merata di Indonesia dan dunia. Durasinya memakan waktu hingga tiga tahun yang menyebabkan daerah termasuk Kota Bima harus mencari celah dan berupaya keras membagi anggaran itu untuk membangun daerah dengan segala keterbatasan.
Namun kepiawaian seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam mengalokasikan anggaran yang serba terbatas tersebut agar terus bisa memberikan yang terbaik untuk daerah maupun masyarakatnya.
Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE, dalam berbagai kesempatan telah menyatakan komitmen untuk terus berbuat demi perubahan Kota Bima ke arah yang lebih baik termasuk menyiapkan perangkat yang lengkap agar daerah bisa mandiri.
Ia mengungkapkan perlu dibangun perangkat lengkap untuk menunjang pelayanan masyarakat Kota Bima di berbagai lini kehidupan. Perangkat tersebut mulai dari peningkatan Sumber Daya Manuasia (SDM), layanan Digital, serta infrstruktur. “Makanya sejak awal memimpin saya sudah melakukan terobosan inovasi untuk menghadapi tantangan keadaan ke depannya,” ujar Walikota.
Ia membeberkan, berbagai upaya yang dilakukan selama periode memimpin Kota Bima berkaitan dengan pembangunan perangkat tersebut, di bidang teknolgi Informasi misalnya, perangkat yang telah disiapkan itu diawali dengan pembangunan command centre dengan system e-lapornya, awalnya orang tidak banyak yang paham kenapa hal ini harus dilakukan, ternyata pembangunan command centre telah memberikan manfaat yang signifikan terkait kecepatan laporan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, pelaporan, pengawasan dapat dilakukan secara langsung dan ril time. “Bagaimanapun, ke depannya Kita dituntut untuk memberi kemudahan, kecepatan memberikan pelayanan berbagai persoalan yang dialami oleh masyarakat, dengan perangkat yang kita siaapkan ini telah dirasakan bagaimana perubahan itu terjadi,” bebernya.
Kemudian perangkat pendukung command centre, Pemkot Bima dibawah kendali H. Muhammad Lutfi, telah menyediakan wifi gratis untuk setiap wilayah RW seluruh Kota Bima, kemudahan mendapatkan wifi gratis ini tidak saja memberikan kemudahan akses masyarakat terhadap informasi, ini juga akan berdampak pada pengaruh pengeluaran masyarakat dalam pemanfaatan uang untuk membeli pulsa, sebelum adanya wifi gratis, berapa banyak uang yang harus mereka keluarkan setiap bulannya hanya untuk membeli paket pulsa terutama anak sekolah yang membutuhkan internet dalam tugas rumah yang diberikan oleh sekolah. “Setalah adanya wifi gratis ini, masyarakat terbantu,” ungkapnya.
Sebelumnya, masih berkaitan dengan command centre ini, Pemkot Bima telah membagikan handphone (HP) android gratis kepada semua ketua RT terpilih di seluruh Wilayah Kota Bima, pembagian wifi untuk ketua RT ini bukan tanpa maksud atau sekedar untuk gaya gayaan, HP ini sangat diperlukan oleh para ketua RT untuk meneruskan informasi berkaitan dengan kejadian di wilayah mereka dengan cepat, saluran informasi cepat ini kemudian akan diteruskan oleh system melalui command centre yang akan dibagikan secara cepat ke OPD yang berkaitan.
Masyarakat akan dapat membaca secara jelas kemana arah informasi tersebut diteruskan, jika salah satu OPD belum melaksanakan perintah sesuai dalam system, maka system akan memberikan tanda merah sehingga kepala daerah bisa mengecek OPD mana laporan ini tersendat, dan dimana laporan ini berhenti.
Di sisi lain, pemerintah kota bima juga telah memprogramkan pemasangan CCTV di setiap wilayah, dengan memanfaatkan jaringan yang terkoneksi langsung dengan command centre, dengan demikian keadaan wilayah akan terpantau setiap waktu, ini juga berpengaruh pada tingkat keamanan wilayah, setiap wilayah yang telah terpasang CCTV, warga luar yang ingin berbuat kejahatan di Kota Bima akan berpikir seribu kali jika ingin melakukan kejahatan. Semua perangkat tersebut adalah bagian dari pelayanan atas ide inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan di era digital saat ini.
Di bidang pariwisata, perkuatan perangkat ini telah dilakukan berbagai terobosan untuk membangun potensi yang dianggap tidak berfungsi, di antaranya, dengan memoles Lawata dengan berbagai fasilitas, tentu saja kerjasama ini tidak dilakukan sendiri melainkan pemerintah juga menggandeng swasta, kelompok ekonomi kreatif untuk mengisi berbagai lapak yang ada di wilayah tersebut.
Selain itu pemerintah juga telah menetapkan kawasan wisata di sepanjang pantai di wilayah Kolo, polesan kawasan ini sangat luar biasa oleh pemkot melalui dinas pariwisata, termasuk membangun rumah peristrihatan di lokasi tersebut, jika semua ini berjalan sesuai rencana, maka harapannnya adalah adanya peningkatan ekonomi dengan melibatkan UMKM, serta usaha ekonomi kreatif mengisi kawasan tersebut. Hal ini juga akan ditunjang oleh promo wisata dengan memanfaatakan media internet atau secara langsung dengan mengadakan berbagai pergelaran menyangkut vestifal atau kegiatan promo lainnya di lokasi. (Bersambung)