Kota Bima, Timurheadlinenews_
Sebuah daerah harus memiliki visi untuk menetapkan arah kebijakan, agar selaras antara tujuan dengan kebijakan yg dibuat untuk mewujudkannya. Demikian pernyataan Walikota Bima H.M. Lutfi, SE, saat berkunjung di Rabangodu Selatan, beberapa waktu lalu.
Ia bermaksud membawa Kota Bima kedepan sebagai kota pendidikan dan transit perdagangan, untuk itu diperlukan langkah langkah dalam bentuk kebijakan maupun program untuk membentuk kondisi obyektif menuju tujuan tersebut.
Menurutnya, Kota Bima sudah sangat mendesak memiliki sebuah perguruan tinggi negeri, pemerintah telah menyiapkan lahan lebih kurang seluas 30 hektare (ha) yang terletak di sekitar Rabadompu dan Kumbe. Sebab itu menjadi syarat dari pemerintah pusat untuk berdirinya sebuah Universitas. “Minimal harus ada ketersediaan lahan tiga puluh hektar, jika hanya sepuluh tidak bisa dibangun sebuah institute,” paparnya.
Untuk program tahun 2023 ini, pemkot telah menganggarkan pemasangan jaringan Wifie dimasing masing RW (Rukun Warga) di seluruh wilayah Kota Bima guna memudahkan akses komunikasi dan informasi (smart city) dan juga pemasangan CCTV di seluruh tempat strategisnya untuk menekan potensi terjadinya kriminalitas diwilayah kota.
Terkait dengan rencana pembangunan bendungan diwilayah timur Kota Bima, Walikota menyampaikan saat ini sudah tahap yang menggembirakan.
Saat kedatangan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, dirinya mengajukan pembangunan bendungan dan surat balasan dari Mensetneg kepada Presiden, memorandumnya sebagai pernyataan Presiden menyambut baik dan langsung di folow up ke Menteri PUPR. “Dan file copy dari memorandum tersebut telah ada ditangani saya,” ungkapnya.
Dengan demikian, maka pembangunan bendungan tersebut, paling telat akan terealisasi pada tahun 2024, Kalau ini sudah terwujud, maka lahan pertanian diwilayah timur kota bisa dimanfaatkan dengan optimal, begitu juga dengan ketersediaan air baku, sehingga kedepan dengan kapasitas 52 juta m3 di bendungan tersebut, akan terpenuhi semua kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, air baku dan lainnya. (boy)
