Kota Bima, Timurheadlinenews_
Setelah ditetapkan sebagai satu satunya sekolah penggerak tingkat SMP oleh Kemendikubud, SMPN 9 telah membentuk tim untuk membahas kurikulum baru. Pembahasan dilakukan selama tiga hari melibatkan 13 guru berbagai bidang studi dan juga seorang pengawas.
Kepala SMPN 9 Kobi, M Nasir,SPd, menyatakan, Setelah melalui tahapan dan tes yang sulit, sekolah yang dipimpinnya mendapat kepercayaan sebagai sekolah penggerak di Kota Bima. Yakni sekolah yang dipercaya menjalankan fungsi sekolah Pancasila yang meliputi enam elemen penting, bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia kebhinekaan global, cerdas bergotong royong.
Kurikulum yang akan diimplementasikan di sekolah tersebut disusun dan disempurnakan dari kurikulum lama dan disesuaikan dengan visi misi sekolah penggerak. “Tim melakukan pembahasan selama tiga hari di sekolah, lalu dibuatkan standar sesuai dengan arah sekolah penggerak dan langsung diterapkan pada tahun ajaran baru 2022,” ujarnya Selasa siang (12/7).
Ia menjelaskan, program sekolah penggerak salah satunya adalah meningkatkan sumber daya guru (SDM) dengan peningkatan kapasitas melalui pelatihan pelatihan yang difasilitasi pihak Kemendikbud. sejauh ini kata dia, hanya sekolah itu yang telah selesai menetapkan kurikulum khusus untuk sekolah penggerak, dan langsung mendapat respon yang baik dari walikota Bima untuk launching. “Walikota hadir membuka secara resmi sekaligus meresmikan mushollah Sekolah,” katanya.
Diejelaskan, tugas sekolah penggerak adalah memanfaatkan literasi digital bagi siswa untuk menghadapi perkembangan teknologi ke depan. “Oleh karenanya sarana untuk itu harus disiapkan lengkap, dan Alhamdulillah dukungan dari pemerintah kota khususnya walikota sangat kuat untuk itu, beliau sangat paham program ini,” akunya.
Saat ini dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian adalah telah menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan bagi guru yang telah terpilih sebagai sekolah penggerak, selain itu akan ada dana untuk pengembangan sekolah setiap tahun sebesar Rp170 juta untuk mendukung operasional sekolah.
Ia mengakui, dukungan masyarakat dan berbagai pihak sangat penting dalam pelaksanaan sekolah penggerak, serta sarana pendukung multi media termasuk jaringan internet faktor utama suksesnya program tersebut.
Sementara itu kepala Sarana dan Prasarana SMPN 9 Kobi, Nurjanah,SPd, mengungkapkan, ketersediaan alat multimedia berupa laptop maupun komputer sangat penting menunjang misi sekolah penggerak, saat ini di sekolah tersebut sudah tersedia sekitar 20 unit komputer (PC) serta laptop, sebenarnya kata dia, normalnya kalau dilihat secara rasio jumlah siswa dan guru kebutuhan akan sarana tersebut sekitar 60 unit, akan tetapi jumlah yang ada sekarang tidak menyurutkan semangat para guru untuk membuat inovasi. “Hal utama yang Kita Rasakan adalah adanya kebersamaan dan kekompakan para guru, Kita saling kerjasama dengan baik, dan saling mendukung,” akunya.
Senada dengan Kepsek, ia berharap dukungan semua pihak akan sangat dibutuhkan untuk pengembangan sekolah ke depan, termasuk orangtua siswa masyarakat, dinas dan DPRD. “Ini sangat sesuai dengan harapan Walikota ketika memberikan arahan saat Launching sekolah Penggerak tadi,” katanya.(bie)
.