Gas 3kg Langka lagi, Pemerintah Diminta Tindak Tegas Pengecer Nakal

Kota Bima, Timurheadlinenews_

Gas elpiji bersubsidi 3 kg setiap saat selalu langka, permainan pengecer dianggap sebagai salah satu pemicunya. Kelangkaannya selalu menjadi masalah di masyarakat, diduga hal itu terjadi lantaran pihak pengecer menjual tabung isi 3kg tersebut kepada masyarakat di luar area yang menjadi tanggungjawab mereka dengan harga yang jauh lebih tinggi dari Harga yang diperbolehkan (HET).

Salah seorang warga RT 07, Kelurahan Rabangodu Utara Kota Bima Abdul Haris kepada media ini menyatakan, masyarakat telah dirugikan oleh ulah pengecer yang tidak bertanggungjawab, seharusnya pengecer menjual barang subsidi itu kepada masyarakat di lingkungan nya, sebab sebelum menjadi Pengecer salah satu syarat mendapatkan ijin dan rekomendasi adalah mereka terlebih dahulu harus memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya baru di jual keluar.

Namun kenyataannya kata dia, mereka lebih mengutamakan pihak luar, bahkan menurutnya banyak titipan tabung kosong dari luar sebelum barang tersebut sampai di pengecer. “Saya kira ini perlu ditertibkan kembali, agar masyarakat tidak dirugikan oleh ulah agen pengecer nakal ini,” ujar dia.

Nyaris setiap waktu, banyak warga yang kesulitan mendapat gas dan mencari keluar lingkungan dengan harga yang cukup tinggi. Bahkan kata dia, untuk mendapatkan gas subsidi harus membayar hingga Rp.25 ribu setiap ganti tabung baru, padahal harga asli yang diperbolehkan Rp.18 ribu. “Ulah Pengecer nakal ini telah merugikan warga, sebaiknya pemerintah mencabut ijin usaha mereka jika terus melakukan hal seperti itu,” sarannya.

Pengawasan Dinas terkait soal itu seharusnya menjadi perhatian serius, selama ini banyak keluhan serupa dari masyarakat, akan tetapi Pengecer tetap dibiarkan, seolah tidak ada pengawasan serius penyebaran barang subsidi tersebut.

Beberapa Pengecer yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengakui mereka menjual keluar lantaran di sekitar wilayah nya tidak ada lagi warga yang membutuhkan, alasan perputaran uang akan terhambat jika mereka menyimpan barang tersebut, selain itu mereka mengaku tidak berani menyimpan lama kuatir akan menyebabkan kebakaran. “Kita tidak pernah menjual lebih dari harga yang diperbolehkan, Kita juga ga mungkin menyimpan barang lama karena kita harus menyetor terlebih dahulu sebelum terima barang,” ungkap salah satu pengecer di Rabangodu Utara.

BACA JUGA:  Benarkah WiFi Gratis akan Menghambat Laju Inflasi? Begini Penjelasannya

Mereka beralasan semua kebutuhan warga di sekitarnya sudah terpenuhi semua, sehingga jika ada warga Luar yang membutuhkan tidak mungkin tidak memberikan. (Tim)