Kota Bima, Timurheadlinenews_
Lurah Jatiwangi, Jumardin, S.Sos, telah membeberkan sejumlah masalah utama masalah kebersihan dan penataan lingkungan yang menyebabkan tingginya kasus penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut. Untuk diketahui penyebaran penyakit DB di Jatiwangi adalah tertinggi kedua dalam kasus setelah Kelurahan Jatibaru pada awal tahun 2023 ini.
Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Bima, Jumat 24 Febuari 2023 kembali berkunjung ke kelurahan Jatiwangi untuk mengidentifikasi masalah kebersihan lingkungan di wilayah tersebut. Kunjungan ini adalah langkah tindak lanjut BRIDA Kota Bima terhadap upaya kampanye kebersihan dalam rangka penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Kali ini tim dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi (Kabid PPTI), Zainul Arifin, S.Sos, beserta beberapa pegawai lain untuk melakukan survey lapangan di lingkungan tersebut. Tim BRIDA Kobi diterima oleh Lurah Jumardin, S.Sos yang mengungkapkan masalah yang masih dihadapi saat ini.
Lurah menjelaskan, masih minimnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya dan juga dalam penggunaan water closed (WC) yang jumlahnya belum memenuhi standar, yang menyebabkan mayoritas masyarakat masih membuang sampah di sungai. Selain itu ada sebanyak 70 Kepala Keluarga (KK) masih belum memiliki WC dan masih membuang hajat di sungai. “Kita membutuhkan penambahan WC komunal di sejumlah titik, agar himbauan kita sejalan dengan apa yang kita lakukan,” ujarnya.
Kendati pihak kelurahan telah menyediakan tiga roda untuk mengambil sampah di tiap rumah tangga, namun hal ini kurang efektif dalam mengubah kesadaran, masih banyak warga membuang sampah di sungai, bahkan sampai pihak lurah turun tangan menjaga di sungai. “Belum sampai satu jam sampah sudah menumpuk di aliran sungai tersebut,” bebernya.
Sementara persoalan kedua, ditemukan ada septic-tank milik warga di RT 1, 2,3 dan 4 yang mengarah langsung ke drainase, menyebabkan drainase tercemar limbah sepanjang lebih dari 200 meter di pinggir jalan besar wilayah tersebut. “Ini menjadi persoalan Kita di sini,” bebernya.
Lurah mengaku, telah melakukan berbagai upaya untuk masalah ini, termasuk telah berkomuniasi dengan dinas PU untuk pengadaan septic tank komunal sesuai dengan kebutuhan.
Sebelumnya, BRIDA Kota Bima telah melakukan riset berkaitan dengan penyebaran penyakit DBD, Chikungunya dan malaria di wilayah kelurahan tersebut, hasil riset ditemukan adanya persoalan yang mengemuka, diantaranya minimnya tingkat kesadaran masyarakat berkaitan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), kedua masih ditemukan sampah yang berpotensi sebagai alat berkembangnya nyamuk pembawa viris Dengue, sulitnya membangun pola hidup gootng royong untuk secara bersama menata lingkungan yang bersih, serta beberapa hal lain menyangkut penataan lingkungan.(tim)